Minggu, 15 Januari 2012

PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

NAMA        :  RIZKI KHAIRISUBHAN
NPM           :  15109717
KELAS       :  3 KA 14

Dalam kehidupan sehari - hari bahasa adalah alat komunikasi paling penting, dalam kehidupan kita bahasa indonesia tentunya. Ya, bahasa adalah media untuk menyampaikan sesuatu antara kita dan lainnya. Tanpa bahasa kita akan sulit berkomunikasi.
BAHASA itu sendiri berarti sebuah sistem untuk menerjemahkan sesuatu atau sebuah informasi. Bisa disimpulkan bahwa bahsa memilik fungsi sebagai alat komunikasi atau sebagai alat untuk menayampaikan sesuatu dalam bentuk lisan ataupun tulisan .
Selain itu bahasa juga memiliki banyak manfaat lain. Misalnya, di negara kita terdapat ragam bahasa. Setiap daerah memiliki bahasa yang berbeda-beda itu merupakan keanekaragaman luar biasa yang di miliki negara ini. Di sisi lain bahasa dapat di artikan sebagai alat ekspresi, ekspresi yang dapat dituangkan dalam bentuk yang berbeda-beda baik itu dalambentuk karya tulis ataupun lisan.
Dalam Bahasa Indonesia terdapat aturan yang berlaku atau disebut EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan), dalam hal ini penulisan harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari Bahasa Indonesia karena Bahasa Indonesia itu bukanhanya sekedar berbicara tapi juga harus sesuai dengan EYD karena kita hidup di Negara Indonesia dengan bahasa resmi BAHASA INDONESIA.
Namun pada kenyataanya saat ini, dalam kehidupan sehari-hari terutama pada usia remaja penggunaan bahasa indonesia bisa dikatakan sedikit melenceng dari aturan. Mungkin disebabkan kurangnya para remaja saat ini untuk memahami lebih dalam tentang Bahasa Indonesia.


Maka dari itu jika dikatakan Bahasa Indonesia sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, itu benar sekali karena dengan itu kita bisa saling berinterkasi satu dengan yang lainnya. Namun seharusnya kita sebagai pengguna bahasa indonesia mempelajari dengan baik Bahasa Indonesia itu sendiri. Dengan begitu Bahasa Indonesia dapat dipergunakan dengan sebaik - baiknya. TERIMAKSIH :)

KUTIPAN

NAMA        :  RIZKI KHAIRISUBHAN
NPM           :  15109717
KELAS       :  3 KA 14
KUTIPAN

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Jenis Kutipan

Pada umumnya cara mengutip dibagi menjadi dua yaitu:

1. Kutipan langsung

Kutipan yang kata-katanya utuh dikutip semua dari sebuah naskah oleh penulis tanpa merubah sedikitpun isi dari sebuah naskah tersebut.

a.  Tata cara dalam melakukan kutipan, jika kutipan panjangnya kurang dari empat baris dimasukan kedalam teks:

- Diketik seperti ketikan teks

- Diawali dan diakhir dengan tanda petik

- Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan

- Format penulisan diakhiri (Penulis,Tahun:Halaman)

b. Tata cara dalam melakukan kutipan, jika kutipan panjangnya lebih dari empat baris :

- Diketik satu spasi

- Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri

- Sumber rujukan  ditulis langsung sebelum teks kutipan

- Apabila penulis ingin memberi penjelasan atau menggaris bawahi harus diberi keterangan yang berada diantara tanda kurung

-         Apabila terdapat kesalahan dalam kutipan dinyatakan menggunakan (sic!)

2. Kutipan tidak langsung

Kutipan yang kata-katanya diubah/ disesuaikan dengan ringkasan yang dibuat oleh penulis .

a. Tata cara dalam melakukan kutipan:

- Kalimat yang mengandung ide kutipan ditulis dengan spasi rangkap

- Semua kutipan harus dirujuk

- Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat yang mengandung kutipan

-         Format penulisan diakhiri (Penulis,Tahun:Halaman)


Contoh :

  1. Kutipan Langsung

Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

  1. Kutipan Tidak Langsung

Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

ABSTRAK

NAMA        :  RIZKI KHAIRISUBHAN
NPM           :  15109717
KELAS       :  3 KA 14
ABSTRAK

Abstrak merupakan inti sari tulisan, meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan penelitian. Panjang abstrak maksimum 150-200 kata dan dilengkapi dengan kata kunci.


CARA MENYUSUN ABSTRAK

  1. Penyusun hanya menyarikan tulisan, tidak memberikan komentar ataupun analisis terhadap isi karya.
  2. Berisi hal hal pokok isi tulisan.
  3. Berbentuk essay.
  4. Tidak menggunakan kata kata yang bersifat pelengkap informasi.
  5. Terdiri dari satu alinea.
  6. Jarak ketik 2 (dua) spasi.
  7. Maksimum 250 kata.
  8. Abstrak yang tidak melekat pada karya asli terdiri dari;
    1. Data Bibliografis , maksudnya susunan data bibliografi yang disusun secara teratur, sehingga dapat diaksesdari berbagai pendekatan.
    2. Isi
    3. Nama abstractor
  9. Abstrak yang melekat pada karya asli sepeti skripsi , tesis atau disertasi.
·        Pokok permasalahan dan tujuan penelitian
·        Metode penelitian
·        Hasil Penelitian
·        Kesimpulan penulisan karya asli

Contoh Abstrak :

Penelitian Deskriptif Mengenai Psikologi Sosial Masyarakat Kudus Terhadap Fatwa Rokok MUI

Penelitian tentang “Dampak Fatwa Rokok Bagi Psikologi Sosial Masyarakat Kudus” bertujuan untuk memberi manfaat psikologi sosial masyarakat Kudus dalam permasalahan fatwa rokok.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pembagian angket kepada masyarakat yang mempunyai rutinitas merokok serta studi pustaka. Sejumlah 54 angket yang kembali diperoleh hasil bahwa alasan merokok terbanyak adalah merokok untuk menghilangkan lelah yang ditunjukkan dengan presentase 33,33%.
Sedangkan responden yang merokok mengetahui bahwa rokok tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh adalah sebanyak 88,89%. Namun, dalam kenyataannya mereka tetap merokok untuk alasan-alasan yang tercantum pada tabel 1, ini terbukti bahwa perokok menerapkan teori pertentangan sebagai salah satu upaya untuk melakukan aktifitas merokok.
Tetapi, tidak selamanya teori pertentangan berlaku pada 54 orang responden. Hal itu terbukti dengan adanya kesadaran untuk berhenti merokok yang terdapat dalam tabel 2 sebanyak 66,67%.
Berdasarkan kenyataan yang diperoleh dari hasil tersebut, maka psikologi sosial bermanfaat dalam permasalahan fatwa rokok, berupa adanya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok. Sedangkan dampak fatwa rokok pada psikologi sosial masyarakat Kudus, berupa adanya penolakan terhadap fatwa rokok MUI. Kemudian bentuk dari psikologi sosial rokok dalam masyarakat adalah adanya teori pertentangan yang secara langsung dilakukan masyarakat sebagai upaya untuk melakukan aktivitas merokok.

DAFTAR PUSAKA

NAMA        :  RIZKI KHAIRISUBHAN
NPM           :  15109717
KELAS       :  3 KA 14
DAFTAR PUSAKA

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disususn berderet dari atas ke bawah.

Cara Membuat Daftar Pusaka
  1. Daftar isi disusun menurut urutan alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada.

      b.   Daftar pusaka harus memenuhi unsur sebagai berikut.

-Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
- Judul buku, termasuk judul tambahan.
- Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
- Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.

Contoh Daftar Pusaka

  1. Rahajo, Slamet. 2010. Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar. Yogyakarta: Pustaka Senang Bahagia.
  2. Wijaya, C. dan Rusyan, T. (1992). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  3. Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
  4. Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
  5. Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.